Ft. Ratna Sarumpaet (kiri) dengan bekas luka lebam di wajah dan Fadli Zon (kanan).
Sewuri - Wakil Ketua DPR Fadli Zon telah menjenguk Ratna Sarumpaet yang dianiaya. Dia menyebut penganiayaan itu adalah hal yang jahat.
"Mbak Ratna Sarumpaet memang mengalami penganiayaan dan pengeroyokan oleh oknum yang belum jelas. Jahat dan biadab sekali," cuit Fadli Zon melalui Twitter, Selasa (2/10/2018).
Waketum Gerindra ini menjenguk Ratna pada Minggu (30/9) dan mengunggah foto saat mereka bertemu. Dari foto yang diunggah Fadli, tampak masih ada bekas luka Lebam di wajah Ratna.
"Saya jenguk Mbak Ratna Sarumpaet saat proses recovery dua hari lalu. Tindakan penganiayaan ini memang sungguh keji," ujar fadli zon.
Sebelumnya diberitakan, anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade mengatakan penganiayaan itu terjadi pada 21 September 2018 di Bandung.
"Peristiwanya terjadi di Bandung. Untuk kasusnya seperti apa, kami tidak tahu, lebih baik ditanyakan langsung ke Mbak Ratna," kata Andre.
Namun, sampai saat ini kepolisian belum menerima laporan terkait dugaan penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet.
"Kita belum menerima laporan," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat dikonfirmasi via sambungan telepon, Selasa (2/10/2018).
Polisi menanti informasi lebih lanjut dari saksi korban. Sebab hingga kini polisi belum menerima laporan dan keterangan lengkap soal dugaan penganiayaan yang menimpa Ratna.
"Kita tunggu laporannya dan informasi saksi korban bila memang telah terjadi suatu perbuatan pidana," ujar Kombes Trunoyudo.
Gerindra juga mendapatkan informasi tentang yang dialami Ratna Sarumpaet di Bandung, Jawa Barat. Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) yang juga mendapatkan informasi yang sama, bergerak untuk mengklarifikasi dan memberikan pendampingan ke Ratna.
"Betul menurut informasi yang saya dapatkan dari media dan juga dari sumber-sumber informasi yang saya dapat dan bisa dipercaya, Mbak Ratna menjadi korban kekerasan," ujar anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade
Andre mengatakan menurut informasi yang diterimanya, kejadian penganiayaan Ratna itu terjadi pada 21 September 2018. Peristiwa terjadi di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung.
"Untuk kasusnya seperti apa kami tidak tahu, lebih baik ditanyakan langsung ke mba Ratna," kata Andre.
Namun, sampai saat ini kepolisian belum menerima laporan terkait dugaan penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet.
"Kita belum menerima laporan," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat dikonfirmasi via sambungan telepon, Selasa (2/10/2018).
"Kita tunggu laporannya dan informasi saksi korban bila memang telah terjadi suatu perbuatan pidana," ujar Kombes Trunoyudo.
Gerindra juga mendapatkan informasi tentang yang dialami Ratna Sarumpaet di Bandung, Jawa Barat. Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) yang juga mendapatkan informasi yang sama, bergerak untuk mengklarifikasi dan memberikan pendampingan ke Ratna.
"Betul menurut informasi yang saya dapatkan dari media dan juga dari sumber-sumber informasi yang saya dapat dan bisa dipercaya, Mbak Ratna menjadi korban kekerasan," ujar anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade
Andre mengatakan menurut informasi yang diterimanya, kejadian penganiayaan Ratna itu terjadi pada 21 September 2018. Peristiwa terjadi di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung.
"Untuk kasusnya seperti apa kami tidak tahu, lebih baik ditanyakan langsung ke mba Ratna," kata Andre.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar