Prihatin soal Rudal, China Ajak Korut
Mulai Berunding
Jubir Kemlu China Geng Shuang menyatakan pihaknya sangat
prihatin atas peluncuran rudal terbaru Korut dan mengajak negara itu mulai
berunding. (AFPTV/Etienne Lamy-Smith)
Dilangsir dari CNN Indonesia -- China
menyatakan "sangat prihatin" atas uji coba peluru kendali Korea Utara
yang bisa menghantam seluruh daratan Amerika Serikat dan mengajak negara
terisolasi itu untuk mulai merundingkan solusi damai atas krisis nuklir di
kawasan.
"China menyatakan sangat prihatin dan menentang aktivitas peluncuran
ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang
sebagaimana dikutip AFP, Rabu (29/11).
Beijing "dengan keras mendorong" Korea Utara untuk memerhatikan
resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan "menghentikan tindakan yang
meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea," kata Geng.
Dia mengatakan pendekatan terbaik yang bisa dilakukan Beijing adalah
meminta Pyongyang menghentikan uji coba senjatanya dan memastikan Amerika
Serikat menghentikan latihan militernya di kawasan.
Washington telah menolak pendekatan tersebut.
China berharap semua pihak akan mengupayakan "penyelesaian jalan
damai" dari permasalahan ini, karena opsi militer bukan solusi
penyelesaian krisis.
"Di saat yang sama, kami juga berharap
pihak terkait akan bertindak hati-hati untuk bekerja sama demi perdamaian dan
stabilitas kawasan."
Uji coba pertama sejak September ini dilakukan sepekan setelah Presiden AS
Donald Trump kembali memasukkan Korut ke dalam daftar hitam pendukung terorisme
sehingga bisa menjatuhkan sanksi lebih berat.
Korea Utara, yang melakukan uji coba nuklir terbesarnya pada September lalu,
telah menembakan puluhan rudal uji coba di bawah kepemimpinan Kim Jong-un,
menentang serangkaian sanksi internasional yang telah dijatuhkan. Rudal yang
terakhir ini memecahkan rekor ketinggian dan jarak yang pernah diccapai sejauh
ini.
Korut menyatakan rudal baru ini mencapai ketinggian sekitar 4.475 kilometer--10
kali lebih tinggi dari ketinggian Stasiun Luar Angkasa Internasional atau
ISS--dan terbang sejauh 950 kilometer saat mengudara selama 53 menit.
Pejabat pemerintah AS, Jepang dan Korea
Selatan semuanya sepakat rudal yang jatuh di zona ekonomi eksklusif Jepang itu
kemungkinan besar ICBM. Walau demikian, Pentagon menyatakan uji coba itu tidak
jadi ancaman bagi Amerika Serikat.
Sumber
: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20171129161152-113-258989/prihatin-soal-rudal-china-ajak-korut-mulai-berunding/
Opini Redaksi Sewuri - "Terkadang saya berfikir untuk apa manusia diberi akal jika tidak sejalan dengan hati, untuk apa saling tikam jika esok membutuhkan. Sering kali persatuan sekelompok justru menggerogoti yang non-sekelompok (opo maksud e bro?). Ini hanya opini pribadi saya dan mohon maaf bila tidak berkenan bagi para pembaca".


Tidak ada komentar:
Posting Komentar