Foto. Dhawiya dan Kakanya saat menunjukan barang bukti sabu dan alat hisap.
Sewuri, Jakarta - Hanya dua hari setelah penangkapan Fachri Albar dan Roro Fitri perihal kepemilikan sabu, polisi lagi-lagi kembali menangkap artis yang terjerat kasus narkoba. Penangkapan terakhir ini sangat mengejutkan, karena polisi tidak hanya menangkap satu orang, tapi sekaligus 5 orang, yaitu anak-anak serta menantu dan calon menantu dari ratu dangdut Elvy Sukaesih.
Kelima orang itu adalah putri bungsu Elvy Sukaesih, Dhawiya Zaida, Syehan (kakak Dhawiya), Ali Zaenal Abidin (kakak Dhawiya), Muhammad (pacar atau tunangan Dhawiya), dan Chauri (istri Syehan). Bahkan Chauri Gita diketahui dalam kondisi hamil 6 bulan dan memiliki bayi.
Penangkapan ini pun menambah daftar deretan panjang artis yang terjerat kasus narkoba.
Dhawiya bersama kakak, kakak ipar dan kekasihnya ditangkap di depan halaman garasi rumahnya, Jalan Usaha No 18 Rt 01 RW 05, Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur, pada Jumat dini hari, 16 Februari 2018.
Penangkapan ini bermula dari informasi masyarakat yang menyebutkan bahwa tersangka Muhammad sering melakukan transaksi narkoba di seputaran Cawang.
Berbekal dari informasi itu, lanjut Argo, tim melakukan pemantauan dan melihat ciri-ciri pelaku yang dimaksud.
Orang pertama yang ditangkap adalah kekasih Dhawiya, Muhammad,di garasi rumah Elvy.
Polisi pun melakukan penggeledahan, dan kemudian menemukan barang bukti berupa sabu seberat 0,38 gram.
Penyidik melanjutkan penggeledahan ke kamar Dhawiya. Mengejutkan, putri bungsu Elvy Sukaesih itu sedang asyik mengisap sabu ditemani kakak dan iparnya, Syehan dan Chauri Gita.
"Mereka bertiga sedang nyabu," ujar kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Jumat 16 Februari 2018.
Polisi juga menemukan sejumlah barang bukti lainnya, Barang bukti itu tersimpan rapi di dalam kotak rias milik putri Elvy Sukaesih, Dhawiyah.
"Sedotan, cangklong 11, klip plastik kosong, timbangan elektrik juga ada, dan kertas alumunium. Alat hisap berbagai model," ujar Argo.
Polisi juga menemukan barang haram itu di dompet Dhawiya.
"Jadi di kamar Dhawiya (putri Elvy Sukaesih) sabu ada yang pertama adalah 0,49 yang sedang digunakan secara bersama oleh tiga tersangka, kedua sabu sebesar 0,45 gram yang kami sita dari dompet silver milik Dhawiya," papar Kasubdit I Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvin Simanjuntak yang memimpin operasi penangkapan, Sabtu 17 Februari 2018.
Selain itu, polisi juga mengamankan sebuah timbangan. Temuan timbangan ini pun langsung menimbulkan tanda tanya, apakah salah satu dari 5 orang yang ditangkap di rumah Elvy Sukaesih adalah pengedar? Sebab, timbangan biasanya dimiliki oleh pengedar.
Kombes Argo mengatakan, pihaknya masih mendalami peran Dhawiya dan keempat orang lainnya. Apakah mereka hanya mengomsumsi atau juga merupakan pengedar.
Penangkapan ini sendiri tidak disaksikan oleh Elvy Sukaesih, karena saat operasi tersebut sang ratu dangdut tidak ada di rumah.
Dalam penangkapan tersebut, Muhammad hampir berhasil mengecoh petugas.
Muhammad menyembunyikan sabu di ban pinggang celana jeans yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga petugas tak menemukan barang haram itu saat menggeledah tunangan putri Elvy Sukaesih itu.
Namun, seorang anggota melihat kejanggalan pada kantong celana jeans tersangka. Ketika dirogoh, ada robekan. Ternyata di sanalah tersangka menyembunyikan sabu seberat 0.38 gram.
"Kami hampir tekecoh," ucap Jean.
Jean mengungkapkan, anak dan menantu Elvy membeli sabu secara patungan. Setiap orang dimintai uang Rp 200 ribu.
"Dibeli secara urunan Rp 200 ribu, setelah terkumpul Rp 800 ribu uangnya diserahkan kepada M (Muhammad), dia belikan ke bandar," ujar Jean.
Transaksi pembelian narkoba itu terjadi di kawasan Cawang, Jakarta Timur. Kini polisi masih mengejar penjual sabu kepada Muhammad. "Kami masih dalami. Proses pembelian dititipkan M," ucap Jean.
Dia menyebutkan, anak dan menantu Elvy Sukaesih yang tengah hamil mengonsumsi narkoba untuk kesenangan dan kenyamanan.
"Sementara ini dia (Dhawiya) menggunakan (narkoba) untuk kesenangan saja," ungkap Jean.
Namun, dia tidak menjelaskan sudah berapa lama Dhawiya Zaida menggunakan sabu. Dia mengaku putri Elvy Sukaesih itu enggan menjawab.
"Itupun dia juga lupa (saat) kami tanya. Sampai sekarang juga belum dapatkan. Apakah sudah sering atau kapan belum ada yang ngomong. Semuanya belum ngomong," ucap Argo.
Dhawiya bersama kakaknya (Syehan), kakak iparnya (Chauri), dan kekasihnya (Muhammad) dinyatakan positif mengonsumsi sabu. Hal ini diketahui dari hasil tes urine yang dilakukan petugas. Termasuk juga kakak Dhawiya yang bernama Ali Zaenal Abidin.
Ali digelandang ke Polda Metro Jaya karena datang ke tempat kejadian ketika dilakukan penggeledahan. Setelah dites urine, Ali pun positif sabu seperti Dhawiya Cs.
Atas perbuatan mereka mengonsumsi barang haram tersebut, anak dan menantu Elvy, serta kekasih Dhawiya, ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penyalahgunaan narkoba. Sementara, Ali Zaenal Abidin, masih berstatus sebagai saksi.
Hukuman berat kini menanti anak-anak Elvy Sukaesih. Polisi menyangkakan kelimanya dengan Pasal 114 Ayat 1 subsider Pasal 112 Ayat 1 lebih subsider Pasal 127 Ayat 1 Jo Pasal 132 Ayat 1 UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukumannya minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun penjara.
"Minimal 5 tahun penjara," ungkap Kasubdit I Direserse Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak.
Rencananya Penyidik Ditresnarkoba Polda Metro Jaya akan memanggil Elvy Sukaesih terkait kasus ini.
"Semuanya nanti akan kami mintai keterangannya, semuanya (termasuk Elvy Sukaesih)," ujar Jean.
Meski anak dan menantunya telah resmi menjadi tahanan Polda Metro Jaya, namun, hingga kini, sang ibunda, Elvy Sukaesih, belum menjenguk.
"Sampai saat ini Elvy Sukaesih belum menjenguk," ucap AKBP Jean Calvin Simanjuntak.


Salam kenal dari saya pak agus sengajah mempublikasikan cerita ini disini, saya bukan sombong tapi saya semata" hanya ingin berbagi kepada anda yang lagi butuh pertolongan.. Saya duluh kerja di pabrik triplek malaysia selama 4 tahun gaji waktu itu 3,1 juta per bulannya namun itu tidak pernah cukup untuk kebutuhan keluarga saya karna setiap bulannya harus membayar hutang piutang orang tua di BANK, singkat cerita.. Alhamdulillah Sekarang hutang orang tua saya sudah lunas dan sekarang saya sudah punya usaha tokoh perlengkapan bayi berkat bantuan pak H.cahyono melalui pesugihan putih dana gaib senilai 1 miliar.. Dulunya saya takut untuk mengikuti pesugihan ini karna saya pikir ada tumbal ternyata tidak ada sama sekali dan jarak jauh pun bisa.. Singkat cerita dulunya saya cuma melihat komentar seseorang di internet tentang pak H.cahyono alhamdulillah ternyata bener" terbukti dan saya salah satu orang yg sudah membuktikannya sendiri.. Siapa tau ada teman yg lagi ada masalah baik keuangan ataupun hal" lainnya silahkan coba konsultasi dengan beliau call/sms di nomer:+6285213737273 anda baik beliau pasti ramah melayani anda.. Muda"han dengan adaNya pesan singkat saya ini bisa bermanfaat.
BalasHapusSalam nak rantau...