Dua Pelajar SMK Bunuh Sopir Taksi Online Di Semarang

Foto. Salah satu Pelaku yang notabene masih berstatus Pelajar SMK Semarang.

Sewuri - Dua pelajar SMK di Semarang menjadi pelaku perampokan dan pembunuhan sadis terhadap sopir taksi online (belakangan diketahui sebagai Sopir Grab). Keduanya berdalih butuh uang untuk bayar tunggakan SPP sekolah kedua bocah tersebut, karena selama ini uang setoran SPP sekolah dari orang tua mereka telah habis untuk bergaya foya-foya dan bermain judi online.

Kasus yang menggemparkan warga Kota Semarang berawal dari ditemukanya jenazah korban bernama Deni (32). Jasadnya dibuang di tengah jalan oleh para pelaku di Perumahan Bukit Cendana, Sambiroto, Tembalang, Semarang. Sedangkan mobil Grand Livina milik korban dilarikan oleh kedua pelaku.

Foto. Jasad Korban Deni Setiawan (32) yang dibuang para Pelaku di tengah jalan

Mobil korban kemudian ditemukan polisi sehari setelah kejadian. Dari sinilah Polisi berhasil menangkap kedua pelaku yang berinisial IBR (16 tahun) dan DIR (15 tahun) yang keduanya masih berstatus siswa SMK di Kota Semarang.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abiyoso Seno Aji mengatakan pembunuhan tersebut sudah direncanakan sebelumnya oleh kedua tersangka. “Tersangka IBR ini mulanya memesan taksi online dari Lemahgempal. Dia selanjutnya bersama rekannya, DIR naik mobil korban,” jelasnya, Selasa (23/1). Mereka memesan taksi online dengan tujuan Sambiroto.

Foto. Kedua pelaku saat ditangkap Polrestabes Semarang

Sesampainya di Sambiroto, mereka membayar Rp 22.000. Namun karena uang yang dibayarkan ternyata kurang, DIR beralasan hendak mengambil uang terlebih dulu dengan mengajak korban mendatangi saudara dari salah satu pelaku. Sesampainya di Perumahan Bukit Cendana, IBR yang duduk di kursi belakang langsung menggorok leher korban, Deni langsung meninggal di dalam mobil tersebut. Mereka pun membuang jasad korban di jalan Perumahan Bukit Cendana.

Kemudian, handphone iPhone dan Samsung milik Deni disimpan DIR di rumahnya. Sementara pisau belati, disembunyikan oleh IBR.

Menurut keterangan polisi, keduanya berdalih butuh uang untuk bayar SPP sekolah yang menunggak akibat habis digunakan untuk berfoya-foya dan bermain Judi Poker Online. Sedangkan komentar teman-teman para pelaku mengatakan, bahwa keduanya selama ini bergaya ala borjuis penuh kemewahan di sekolahnya.

Foto. Press Release Kepolisian

Saat reka adegan pembunuhan driver Online Grab yang dilakukan 2 siswa SMK digelar Polrestabes Semarang. Istri korban yang ikut datang ke lokasi histeris dan pingsan.

Rekonstruksi dimulai dari rumah tersangka IBR di Lemah Gempal saat memesan memesan ojek online untuk menuju daerah Sambiroto. Korban, Deny Setiawan kemudian datang menjemput tersangka IBR dan tersangka lainnya DIR.

Lokasi rekonstruksi kemudian beralih ke tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan di Jalan Cendana Selatan IV. Di tempat itulah istri korban, Nur Aini ikut datang sambil dipapah polisi.

Foto. istri korban yang ikut mendatangi gelaran olah TKP oleh Polrestabes Semarang

Perempuan berhijab hitam itu jalan tertatih sambil menangis histeris kemudian didudukan di dekat lokasi. Saat reka ulang berlangsung tiba-tiba ia pingsan dan segera dibawa menjauh.

Kematian warga Margorejo Timur, Semarang Timur itu memang sangat memilukan, pasalnya Deny Setiawan dan Nur Aini baru saja memiliki anak yang kini berusia 2 bulan.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Fahmi Afrianto mengatakan reka ulang dengan 28 adegan tersebut untuk memperjelas peran masing-masing pelaku saat melancarkan aksi mereka.

"Melengkapi proses penyidikan supaya jelas bagaimana tindak pidana ini terjadi. Proses rekonstruksi ada 28 adegan akan sampai 3 TKP mulai awal pemesanan, TKP pembunuhan, dan TKP penyimpanan barang bukti," kata Fahmi di lokasi kejadian, Jalan Cendana Selatan IV, Jumat (26/1/2018).

Tempat rekonstruksi juga dipenuhi warga hingga polisi memasang garis polisi. Warga juga menyoraki dua pelaku ketika digelandang polisi.

Untuk diketahui Jalan Cendana Selatan IV merupakan lokasi eksekusi sekaligus tempat membuang jasad korban. Pengungkapan peristiwa itu diawali dengan penemuan jasad korban di tengah Jalan Cendana Selatan IV hari Sabtu (20/1) lalu.